Program Makan Bergizi Gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto di Kabupaten Tanah Bumbu belum sepenuhnya terealisasi. Meskipun telah diluncurkan sebagai inisiatif nasional, pelaksanaan program ini terkendala beberapa faktor teknis, seperti kesiapan anggaran dan infrastruktur yang memadai.
Sekretaris Daerah (Sekda) Tanah Bumbu, Ambo Sakka, menjelaskan bahwa saat ini program tersebut baru dilaksanakan di Kota Banjarmasin sebagai percontohan. Di Tanah Bumbu, meskipun draf petunjuk teknis (juknis) telah disusun, implementasinya masih menunggu kejelasan lebih lanjut.
“Draf juknisnya sudah siap, namun implementasinya masih menunggu arahan lebih lanjut,” ujar Ambo Sakka dalam wawancara pada Kamis (9/1/2025).
Ambo Sakka juga menambahkan bahwa pihaknya telah merencanakan anggaran untuk melaksanakan program ini selama tiga bulan. Namun, dana tersebut akan dikelola langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN), yang juga bertanggung jawab atas pelaksanaan di Banjarmasin.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Tanah Bumbu adalah jumlah penerima manfaat yang cukup besar. Di wilayah ini, lebih dari 71.000 anak berhak menerima makan bergizi gratis, belum termasuk ibu hamil dan menyusui yang juga menjadi sasaran program ini.
“Kami sempat melakukan survei untuk menentukan lokasi dapur umum, namun kami memprediksi bahwa satu dapur hanya mampu melayani sekitar 2.000 hingga 25.000 siswa. Jadi, sangat sulit jika hanya mengandalkan satu dapur untuk melayani 71.000 anak,” tambahnya.
Mengingat besarnya skala program, Sekda Tanah Bumbu berharap UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) serta Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) dapat diberdayakan untuk mendukung pelaksanaan program ini. Dengan melibatkan lebih banyak pihak, distribusi makanan bergizi dapat berjalan lebih merata dan efektif.
Program Makan Bergizi Gratis ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, terutama dalam mengatasi masalah gizi buruk di kalangan anak-anak Tanah Bumbu. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada koordinasi yang baik antara pemerintah daerah, BGN, dan berbagai pihak terkait untuk memastikan pelaksanaannya tepat sasaran.
Meski banyak tantangan yang dihadapi, Tanah Bumbu tetap optimis bahwa program ini dapat terlaksana dengan baik dan memberikan manfaat besar, khususnya bagi anak-anak yang membutuhkan asupan gizi yang baik untuk tumbuh dan berkembang.