Pemkan Tanbu Tingkatkan Kapasitas Komunitas lewat Program Kampung Siaga Bencana

Facebook
Twitter
WhatsApp

Tanah Bumbu – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu memperkuat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana melalui Sosialisasi Kampung Siaga Bencana (KSB) yang digelar Dinas Sosial Tanah Bumbu di Desa Maju Bersama, Kecamatan Batulicin, Kamis (6/11/2025). Program ini menjadi langkah pemerintah daerah untuk membangun sistem mitigasi dan penanggulangan bencana berbasis komunitas agar masyarakat lebih siap, sigap, dan tangguh ketika bencana terjadi.

Bupati Tanah Bumbu Andi Rudi Latif melalui Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial, Muhammad Supian, menjelaskan bahwa KSB merupakan program pembentukan kawasan siaga yang melibatkan masyarakat secara langsung dalam proses pencegahan, penanganan, hingga pemulihan pascabencana. Ia menegaskan bahwa penanggulangan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi membutuhkan keterlibatan aktif warga dengan memanfaatkan potensi alam, sumber daya manusia, dan kearifan lokal.

Supian menyampaikan bahwa sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman relawan dan warga Desa Maju Bersama mengenai langkah-langkah mitigasi serta peran komunitas dalam mengurangi risiko bencana. Dengan pembentukan KSB, desa diharapkan mampu mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki untuk membangun sistem penanganan bencana yang lebih terstruktur sehingga masyarakat tidak lagi menjadi objek, tetapi subjek utama dalam kesiapsiagaan bencana.

Kegiatan ini juga diperkuat dengan hadirnya narasumber dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Bumbu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Christina Dewi Untari, yang menyampaikan materi teknis terkait perencanaan mitigasi dan strategi respon cepat saat bencana. Peserta terdiri dari relawan, perwakilan masyarakat Desa Maju Bersama, aparatur desa, serta staf Dinas Sosial Tanah Bumbu.

Melalui sosialisasi ini, Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu menegaskan komitmennya untuk mendorong desa memiliki kapasitas tanggap darurat yang mumpuni sehingga risiko jatuhnya korban jiwa maupun kerugian dapat diminimalkan. Desa diharapkan menjadi garda terdepan dalam membangun budaya sadar bencana demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.