Bupati Tanah Bumbu Hadiri Rakor Karhutla Kalsel, Tegaskan Komitmen Penanggulangan

Facebook
Twitter
WhatsApp

Banjarbaru – Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif, menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2025 yang digelar di Banjarbaru, Kamis (7/8/2025).

Rapat dipimpin langsung oleh Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin, dan dihadiri oleh sejumlah pejabat nasional dan daerah, termasuk Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurrofiq, Deputi Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan, Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko, serta unsur Forkopimda, TNI-Polri, BPBD, dan para kepala daerah se-Kalimantan Selatan.

Pertemuan tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi ancaman Karhutla yang diprediksi meningkat selama musim kemarau. Dalam sambutannya, Gubernur Muhidin menetapkan status Siaga Darurat Bencana Karhutla untuk wilayah Kalimantan Selatan. Data BPBD Provinsi mencatat sejak awal Agustus, telah terjadi 73 kejadian kebakaran hutan dan lahan dengan luas lahan terdampak lebih dari 155 hektare.

“Koordinasi lintas sektor sangat penting, terlebih dengan meningkatnya suhu dan rendahnya curah hujan. Saya apresiasi langkah-langkah preventif di kabupaten/kota, termasuk program satu desa satu genset,” ujar Gubernur.

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurrofiq, menegaskan bahwa upaya pengendalian Karhutla harus melibatkan seluruh elemen, termasuk masyarakat. Menurutnya, pengawasan berlapis dan edukasi masyarakat menjadi kunci pencegahan dini.

“Tugas pengendalian Karhutla tidak bisa dibebankan hanya pada petugas di lapangan. Diperlukan dukungan dari seluruh pemerintah daerah dan partisipasi aktif masyarakat. Ini adalah tanggung jawab kolektif,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Tanah Bumbu Andi Rudi Latif menyampaikan bahwa kehadirannya merupakan bentuk komitmen terhadap sinergi pengendalian Karhutla di tingkat provinsi. Ia menyebut Rakor ini sebagai forum strategis dalam memperkuat strategi yang terintegrasi dan berbasis kolaborasi.

“Keberhasilan penanganan Karhutla tidak cukup hanya dengan kesiapan teknis. Diperlukan semangat gotong royong dan kepedulian dari semua pihak, termasuk masyarakat,” ucapnya.

Rakor ditutup dengan penegasan komitmen seluruh peserta untuk terus meningkatkan koordinasi, memperkuat kapasitas penanganan darurat, serta mengedepankan langkah preventif guna meminimalisasi risiko kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan.