Tragedi di Afrika Selatan: Imam Gay Muhsin Hendricks Tewas Ditembak

Berikut adalah versi yang lebih sempurna dari kalimat tersebut: Imam masjid yang secara terbuka mengaku dirinya gay, Muhsin Hendricks, tewas ditembak di Kota Gqeberha, Afrika Selatan, pada Sabtu (15/2) waktu setempat.

Berikut adalah kronologi penembakan yang mengakibatkan kematian imam masjid gay tersebut: Penembakan terjadi ketika mobil yang ditumpangi Hendricks bersama sejumlah orang dicegat oleh sebuah kendaraan.

Kendaraan tersebut berhenti tepat di depan mobil Hendricks, dan dua orang tersangka yang mengenakan penutup wajah keluar dari kendaraan itu. Kedua pria tersebut langsung melepaskan tembakan beberapa kali ke arah mobil Hendricks, kemudian segera melarikan diri setelah menembakkan senjata.

“Dua orang tersangka yang mengenakan masker keluar dari kendaraan dan langsung menembaki mobil itu beberapa kali,” demikian keterangan pihak kepolisian Cape Timur, Afrika Selatan, dikutip dari AFP.

“Mereka kemudian kabur, dan sopir baru menyadari bahwa Hendricks, yang duduk di kursi belakang, tewas tertembak,” kata pihak kepolisian. Sopir yang selamat dari insiden tersebut akhirnya menyadari bahwa Hendricks terkena tembakan dan meninggal di tempat.

Juru bicara kepolisian juga membenarkan bahwa video yang sempat beredar di media sosial merupakan rekaman detik-detik insiden penembakan terhadap imam masjid gay tersebut.

“Motif pembunuhan ini belum diketahui dan masih dalam penyelidikan,” ungkap petugas kepolisian Cape Timur. Asosiasi Lesbian, Gay, Biseksual, Trans, dan Interseks (ILGA) mengutuk keras aksi penembakan yang merenggut nyawa imam masjid gay tersebut.

“Keluarga besar ILGA di seluruh dunia sangat terkejut dengan kabar pembunuhan terhadap Muhsin Hendricks dan mendesak otoritas setempat untuk menyelidiki kejahatan ini, yang kami khawatirkan merupakan bagian dari kejahatan kebencian,” ujar Direktur Eksekutif ILGA, Julia Ehrt.

Hendricks sempat menjadi sorotan setelah mendirikan masjid yang menampung komunitas gay dan lesbian sebagai tempat perlindungan bagi mereka.

Ia juga aktif dalam aksi advokasi untuk kelompok LGBTQ dan mengungkapkan bahwa dirinya gay pada tahun 1996. Hendricks mendirikan masjid gay, Al-Ghurbaah, di Wynberg, dekat kota Cape Town, yang merupakan kampung halamannya.